Mengenang 25 Tahun SMA N Pangandaran dan 25 Tahun Meninggalkan Kampung Halaman (1985-2010)

Khabar Alumni: Abdul Rojak P


Baru setelah lewat dua dekade saya tahu initial 'P', dari nama belakangnya --Prawiranegara. Karena dulu, sehari-hari saya panggil dia 'Rojak' saja. Pantas saja dia benama Prawiranegara, sesuai artinya 'berani', 'gagah', 'perwira'. Dia adalah 'Perwira' Osis Kedua, tepatnya Ketua Osis Angkatan Kedua SMA N Pangandaran di era tahun 1983/84 (menyandang alumni/lulus di tahun 1986). Di masa aktif kepengurusan Osis-nya dengan 'Berani' mempertanyakan hak-hak organisasi kepada pihak sekolah. Di kelas juga paling berani berdebat dengan guru (kawan Rojak berguru favorit Bu Rosmalia, Pak Jumsa dan Pak Nana Darna). 'Keperwiraan' dan 'Keberaniannya" itulah antara lain yang menjadi kenangan manis masa SMA-nya. Adapun tentang 'Kegagahan', saya serahkan deh pada Kerabat Alumnus untuk menyimaknya kembali. Lihatlah foto di disamping atas ini. Itu adalah foto keluarga kawan Rojak, bersama anak-istrinya di Jerman (telah 18 tahun dia merantau di Jerman). Apakah 'kegagahannya' masih terlihat membekas di foto? O ya, ada titip dari kawan Rojak, kepada seluruh kerabat alumnus SMA N Pangandaran, kalau main-main ke Jerman jangan lupa mampir ke rumahnya katanya. Irgendwann, einer unserer wir besuchen!***

1 komentar:

  1. Nama Prawiranegara ,saya ambil sewaktu tamat SD sih sebetulnya,jadi bukan sejak dari lahir,walaupun di Akte kelahiran tercantum nama Prawiranegaranya.Nama itu saya kagumi karena waktu itu Pak Alamsyah Ratu Perwiranegara jadi Mentri ( mentri apa yah ??? ))dan nama itu mentereng sekali,heheheh.Ehh ternyata nama itu membuat aku resah dan terlalu berat ,malahan terlalu panjang.Kalo masalah gagah ,saya gak bisa menilainya,tapi kalo berani dulu sih itu betul sekali,karena emang ada dasarnya,dan emang ketimpangan sosial dan keculasan politik nyata sekali,apalagi korupsi.waktu zaman itu ( orde baru ) emang orang gak bisa banyak ngobrol atau berpolitik,tapi saya pikir waktu itu ,saya punya perasaan bener,dan juga emang gak peduli sih,mau ditahan juga silahkan ,mau gak dinaikan kelas juga gak apa apa ,tapi emang dulu waktu di sma yg sering saya tanyai sih Pak Wiswo ama Pak Unin ( dua duanya kepala sekolah.

    BalasHapus